Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Presiden Jokowi dan BIN, Informasi Intelijen: Mengetahui Arah Partai Politik

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah memberikan wawasan langka terkait pemahamannya tentang kondisi dan tujuan partai politik. Dalam Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional Jokowi di Kota Bogor, Jawa Barat, Jokowi mengungkapkan bahwa ia memiliki akses kepada informasi intelijen yang sangat lengkap, termasuk keinginan dari partai politik serta arah yang mereka ingin tuju. Informasi ini mencakup Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen Polri, intelijen TNI, Badan Intelijen Strategis (BAIS), serta sumber informasi lainnya.

Menko Polhukam, Mahfud MD, yang turut memberikan pandangan, menjelaskan bahwa sebagai kepala negara, presiden perlu memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu terkini di masyarakat. Mahfud menganggap bahwa memiliki informasi intelijen adalah hal yang wajar dan penting bagi seorang presiden. Ia menjelaskan bahwa presiden mendapatkan informasi ini melalui laporan intelijen yang diberikan oleh berbagai lembaga, dan hal ini bukanlah urusan terkait Pemilu 2024.

Mahfud menekankan bahwa informasi intelijen adalah hak presiden sesuai dengan UU Intelijen Negara. Informasi ini mencakup pemahaman tentang perilaku politikus, baik yang berperilaku nakal maupun yang berperilaku positif.

Dalam acara relawan tersebut, Jokowi juga menjelaskan bahwa kepemimpinan ke depan sangat penting dan menentukan apakah Indonesia akan mampu melompat menjadi negara maju atau hanya berkutat sebagai negara berkembang. Karena itu, pelaksanaan Pemilu untuk menentukan Presiden-Wakil Presiden selanjutnya yakni Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan posisi bangsa Indonesia. Presiden Jokowi berharap agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dan kebijakan hilirisasi sumber daya alam untuk melompat menjadi negara maju.