Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Investasi yang menguntungkan menurut pandangan syariah.

mencari nafkah.

perihal  perniagaan tentu investasi bukan hal yang baru juga dalam pandangan Islam. Yang Islam mencontoh kan untuk mencari penghidupan dengan profesi apapun yang penting halal dan membawa kebaikan, tetapi yang menarik, profesi yang benar-benar dicontohkan oleh nabi Muhammadi SAW adalah bidang perniagaan, seolah-olah memberikan petunjuk pada ummat nya, jadilah pedagang atau kalau istilah lama mah, jadilah seorang saudagar yang adil dan sukses. Meski pada waktu itu[dizaman rasululloh SAW] mungkin pekerjaan kantoran belum ada? Kita yang hidup di akhir zaman ini bekerja kantoran tentu karena kita memang didik oleh sistem untuk menjadi seorang pekerja melakukan hal yang sama setiap hari sampai mungkin kita meninggal atau tak mampu bekerja lagi.

ini dibuktikan ketika kita menghadapi kejenuhan yang amat sangat, dan sampai ada batas “apa aku harus resign?”, tentu keputusan itu tidak serta merta dapat di eksekusi/dijalankan, banyak sudah faktor yang memberatkan kita untuk mengambil keputusan meskipun nurani ini mulai memberontak dan muncuk ke permukaan, misalnya bagaimana aku keluar dari pekerjaan ini misalkan sedangkan cicilan pun belumlah lunas, biaya pendidikan anak pasti pula akan tergangu, apa sekolah anak kita harus terganggu juga atas keputusan yang diambil?

Ya, saya katakan BERHASIL! Kita berhasil didik untuk menjadi ini, dalam renungan pribadi saya,  sebagai seorang muslim. Seolah-olah ketika kita mengundurkan diri dari pekerjaan yang sudah menjadi jenuh, itu mungkin dianggap sekedar letupan jelek sesaat, bukan sebuah kesadaran nurani untuk menjalani kemungkinan yang lain dari sebuah ketidakmungkinan yang sedang dijalani, ya maksudnya mencoba mengadu peruntungan dengan resign/mengundurkan diri dari pekerjaan yang tengah dijalani yang sudah tentu jika dihitung secara logika finansial tidak akan memberikan peningkatan yang berarti dibandingkan dengan waktu yang dikorbankan, dan mencoba membukakan diri pada kemungkinan yang lain yang mungkin Tuhan berikan untuk kita, tentu kemungkinan terakhir ini masih terkelompok pada dua kemungkinan, dimana mungkin kita mengalami perbaikan atas apa yang ada sekarang, atau kita menghadap kepayahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya, wallohualam. [Perencanaan yang matang dan tawakal sangat diperlukan untuk ini.]

Tetepi yang jelas, sebagai seorang muslim kita hanya berusaha[dengan cara yang baik] dan kemudian menyerahkan hasilnya kepadaNYA yang Maha Pengasih dan yang Maha Penyayang, dan tentu saja ini semua diawal dengan niat yang baik pula. perintahnya sangatlah jelas pula, Allah Swt berfirman dalam surat al-Jumu’ah ayat 10;

فإذا قضيت الصّلوة فانتشروا فى الأرض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلّكم تفلحون

Apabila telah ditunaikan shalat. Maka bertebaranlah kamu sekalian di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaklah supaya kamu beruntung”.

Nah setelah kita ‘bertebaran dimuka bumi’, apapun yang kita dapatkan dengan cara yang baik haruslah selanjutnya dibelanjakan(shoping) pada jalan yang benar, salah satu yang dicontohkan Nabi SAW, dikatakan; apapun yang kita dapatkan haruslah dibagi menjadi tiga;
1.    Belanja pahala. Untuk Tuhan(investasi untuk diambil untungnya kelak di hari perhitungan)[sosial]
2.    Belanja modal. Untuk dijadikan modal kembali/menambah modal usaha.[bisnis]
3.    Belanja pribadi. Terakhir barulah untuk kebutuhan hidup kita.[pribadi]



pasar modal syariah

Investasi

Banyak sudah pengertian investasi tetapi pada kesempatan ini kita hanya fokus pada hal yang praktis saja. Investasi adalah tahap selanjutnya setelah kita menghasilkan lebih dari pada sekedar pemenuhan kebutuhan pokok. Investasi tentu merupakan cara belanja yang baik dibandingkan dengan membelanjakannya untuk mendapatkan apa yang dinginkan demi kesenangan atau hanya sekedear balas dendam masa kecil ;-). Investasi merupakan cara orang modern yang berfikir tidak hanya untuk hari ini. Tentu ini sangat tepat sekali untuk seorang muslim untuk melakukan investasi. Beberapa ayat dari al-Quran dan riwayat hadist, diantaranya Surat Yusuf 12: ayat 46-49;

Artinya:12:46. (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berseru): “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.”
12:47. Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
12:48. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

12:49. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur.”

Sekarang berbagai macam produk investasi beragam sangat, ditawarkan oleh berbagai lembaga keuangan pemerintan/BUMN atau swasta baik lokal atau asing juga sistem investasi syariah juga investasi konvensional. Tidak sekedar menabung, tetapi sebuah simpanan yang memiliki nilai keuntungan/bagi hasil yang lebih. seperti reksadana baik itu reksadana konfensional maupun reksadana syariah dimana dana yang disetor diinvestasikan ke pasar yang beragam untuk menjamin keamanan modal yang diinvestasikan, perusahaan asuransi(baik asuransi syariah atau umum/konfensional) pun seperti asuransi prudential dan perusahaan lainnya, menawarkan produk asuransi yang kompetitif dengan manfaat investasi yang lumayan ya sebetulnya tidak cukup dibilang lumayan juga sih, so tidak hanya sekedar perlindungan harta, benda dan jiwa semata. Ini menjadi sebuah pilihan untuk mendapatkan jenis keuntungan tertentu atas dana yang disetorkan/diinvestasikan. 

Selanjutnya, yang patut kita pertimbangkan sebagai ladang investasi salah satunya investasi saham di pasar modal, tentu saja isi dompet kita tak harus menunggu bermiliar-miliar untuk membeli saham perusahaan favorit, demi mendapatkan keuntungan usaha yang diharapkan, tetapi jangan lupa biasanya setiap broker saham dikatakan mematok jumlah minimal untuk membuka rekening, lain broker lain juga batas minimum setorannya, selain itu ada juga broker fee(sekitar 25%) yang biasanya harus dikeluarkan tatkala terjadi transaksi.

apapun jenis investasi yang kita pilih, tentu harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, diluruskan niat nya terlebih dahulu kalau anda seorang muslim, kemudian kumpulkan informasi yang menyeluruh dan dapatkan kesimpulan, lakukanlah sesuatu sebagai suatu amal ibadah disertai keikhlasan.