Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah asuransi merupakan bukti tanggung jawab kita kepada keluarga?

Pertanyaan diatas timbul setelah membaca salah satu blog seorang yang sangat pakar[katanya] tentang keuangan diIndonesia. Menarik sekali sebab saya pribadi adalah seorang awan yang mencoba memahami semuanya dari dahulu kala mulai mengetahui apa itu uang dan cara menggunakannya sampai pada saat ini sedang menulis didepan komputer dengan msword nya waktu maghrib yang hujan lebat ini, sejujurnya saya masih tetap belajar. Tetapi tentu saja belajar dalam arti yang lebih luas atau kalau perlu saya menyatakannya dalam arti yang sangat-sangat luas tak terbatas, ok, maksudnya yang tidak belajar untuk membentuk sebuah pola pemahaman yang terbentuk sesuai dengan siapa yang mengajari, tetapi cenderung mencoba mempertanyakan setiap sebuah kesimpulan yang diberikan tanpa menyebarluaskan sebelum didapati sebuah keyakinan yang mantap sementara, sebab dikehidupan ini pasti selalu ada alternatif teori cara dan langkah yang bisa ditempuh. Ada yang mengatakan; jangan memberikan kesimpulan sebab itu tidak mengajari apapun kecuali hanya akan membuat orang malas. Wallohualam :-)

oke, aku setuju..

bukti tanggung jawab kepada keluarga
orang tua takkan pernah mengabaikan
kemungkinan atas pertanyaan diatas, adalah benar(mungkin) asuransi adalah ikhtiar/usaha kita untuk mencoba membuktikan tanggung jawab secara finansial/keuangan kita kepada keluarga [tulisan saya sebelumnya yang nyambung dengan tulisan ini link artikel untuk sang buah hati ]. Tentu dengan syarat kita tidak bisa mempersiapkan cara yang lain untuk menjamin keadaan keuangan keluarga dimasa yang akan datang sepeninggal kita kelak, cara lain disini maksudnya menginvestasikan sejumlah dana kedalam sebuah skema invetasi yang sangat menguntungkan dibanding dengan keuntungan dari asuransi, atau karena alasan kita terlaku sibuk sebagai pekerja dan tak bisa melakukan hal lain selain bekerja, maka sudah tentu kita pasti menyerahkan usutan rencana keuangan kita kepada orang lain, katakankan konsultan keuangan atau lembaga keuangan bank atau perusahaan asuransi untuk melakukan perencanannya, tentu saja ini bukan hal yang buruk, kalau :-) kalau kita tidak punya pilihan lain. Pernah ada pengalaman dengan seorang teman pada waktu itu saya mencoba mengajak dia untuk gabung ambil paket asuransi pendidikan anak syariah sebab kebetulan sebelumnya saya sudah ambil produk asuransi tersebut. Lantas jawabannya ternyata sangatlah simple, kesimpulannya dia tidak mau mengendapkan uangnya di asuransi karena dia bisa menyimpan uangnya pada usaha yang produktif dan hasilnya jauh lebih menguntungkan, tentu saja kata beliau ini toh bisa diwariskan juga ke keluarga, katanya pula segala urusan keuangan dikomunikasikan kepada istri, untuk diketahui istrinya seorang ibu rumah tangga sejati, SUBHANALLOH.

Kesimpulan.?

Ya sebetulnya seperti yang disampaikan diatas anda berhak membuat kesimpulan sendiri dari tulisan diatas. Semua pilihan kembali pada masing2 yang hendak secara mantap untuk mengambil mana yang hendak dipilih, atas nama tanggung jawab kita kepada keluarga;
  • Baik itu kita menginvestasikan pada sebuah jenis perniagaan yang lebih menguntungkan sebagai warisan kita kepada keluarga kelak.
  • Atau kita memutuskan bahwa kita akan menjadi pekerja sampe malaikat maut menjemput dan menyerahkan urusan keuangan ahliwaris pada institusi keuangan baik itu bank atau perusahaan asuransi.
Yang jelas kedua pilihan diatas yang akan diambil sekarang, mungkin setelah membaca tulisan ini. Kita harus mendapatkan informasi yang menyeluruh dan berimbang sebelum putusan diambil.
Apabila keputusan yang akan diambil adalah menginvestasikan pada sesuatu kegiatan yang lebih menguntungkan daripada diendapkan di asuransi, pertimbangkan pula potensi resiko yang akan timbul, apakah resiko yang akan timbul masih dalam tahan toleransi nyali anda atau tidak kalau tidak maka pilihlah asuransi, tentu pilihlah perusahaan asuransi yang terbaik, dan produk yang paling banyak memberikan manfaat bagi kita, cari referensi, jangan asal memilih karena popularitasnya saja, jangan sampai menyesal dikemudian hari.