Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Asuransi Kesehatan Keluarga syariah dan Asuransi Konvensional

Apa sih Asuransi itu?
Asuransi atau jaminan keselamatan salah satu produk jasa yang menjamin jika terjadi suatu musibah. Asuransi ini menjamin keselamatan atau jaminan resiko, memang bukan barang yang dijual tapi produk jasa. Biasanya orang menggunakan asuransi untuk berjaga-jaga jika terjadi suatu yang tidak diinginkan. Namun sayangnya, produk jasa ini masih kurang diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kurangnya informasi yang jelas dan juga banyak yang menyimpulkan bahwa ikut asuransi akan mengalami banyak kerugian jika tidak terjadi klaim. Bagi Anda yang masih ragu dengan asuransi konvensional karena berbagai resiko yang akan terjadi bisa memilih asuransi dengan basis syariah.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Asuransi basis syariah atau yang dikenal dengan asuransi syariah, salah satu produknya yaitu asuransi kesehatan keluarga. Asuransi ini akan menjamin kesehatan keluarga Anda, baik jika terjadi sakit atau meninggal dunia karena kecelakaan. Ada beberapa perbedaan mendasar pada asuransi kesehatan keluarga syariah dengan asuransi kesehatan keluarga pada asuransi konvensional. Berikut akan dijelaskan beberapa perbedaan dari kedua produk asuransi ini.

1. Kejelasan dalam akad
Akad atau perjanjian yang ada pada asuransi kesehatan konvensional adalah akad jual beli. Namun sayangnya, dalam akad jual beli asuransi konvensional tidak jelas dan ada cacat dalam segi syariah. Sedangkan akad atau perjanjian pada asuransi berbasis syariah, akad yang digunakan adalah akad dengan basis tolong menolong. Jadi jelas, akad atau perjanjiannya adalah tolong menolong antar anggota asuransi.

2. Keberadaan DPS
Pada asuransi kesehatan keuangan syariah terdapat DPS atau Dewan Pengawas Syariah. Tugas dari DPS ini adalah memantau pengelolaan investasi dana yang diberikan oleh nasabah dan juga mengawasi produk yang dipasarkan oleh pihak asuransi. DPS ini hanya ada pada sistem asuransi syariah.

3. Gharar atau ketidakjelasan
Seperti yang sudah dijelaskan, ketidakjelasan pada asuransi konvensional adalah pada akad atau perjanjian. Akad yang digunakan jual beli namun terdapat cacat dalam akad tersebut yaitu ketidakjelasan seberapa lama premi harus dibayarkan.

4. Kepemilikan dana
Kepemilikan dana pada asuransi konvensional sepenuhnya milik perusahaan. Jadi, perusahaan bebas dalam mengelolanya. Sedangkan pada sistem asuransi kesehatan keluarga syariah, dana yang disetorkan adalah dana milik nasabah yang diamanahkan, sehingga akan dikelola dengan sebaik mungkin.

5. Dana hangus
Pada sistem syariah tidak mengenal dana hangus seperti pada sistem konvensional. Jika peserta ingin mengundurkan diri sebelum periodenya habis, maka dana akan dikembalikan kecuali dana yang sudah diikhlaskan untuk tabarru’.

6. Pembayaran klaim
Pembayaran klaim pada asuransi konvensional diambil dari dana yang masuk, sedangkan asuransi syariah pembayaran klaim diambil dari dana tabarru’ yaitu dana bersama untuk saling tolong menolong antar anggota.

7. Pembagian keuntungan
Pembagian pada asuransi syariah didasarkan pada asas bagi hasil sesuai dengan ketentuan, sedangkan pada konvensional keuntungan seluruhnya milik perusahaan.

Setelah mengetahui perbedaan antara asuransi kesehatan keluarga yang berbasis syariah dengan yang konvensional, tentunya Anda sudah mulai mengerti bukan bagaimana sebenarnya mekanisme dalam asuransi kesehatan syariah. Tidak usah ragu lagi untuk menjadi nasabah asuransi syariah dan mengasuransikan kesehatan semua anggota keluarga Anda. Apa yang terjadi di masa depan memang masih menjadi rahasia Tuhan, tapi tidak ada salahnya jika kita berjaga-jaga mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi.